Rumah Sakit PGI Cikini hanyalah
sebagian dari pelayanan Yayasan Kesehatan PGI Cikini (YK PGI Cikini). Mungkin
karena secara fisik yang terlihat dari luar hanyalah Rumah Sakit saja. Namun sebetulnya
selain RS masih ada beberapa bidang lain yang dibawahi setidaknya ada empat
direktorat. Di tengah rintiknya hujan Jakarta ,
sore itu, Yusuf dari GAHARU menemui Amir L Sirait MBA, Sekretaris Umum YK PGI
Cikini. Dulu bernama Yayasan Rumah Sakit Dewan Gereja Indonesia (DGI) ‘Tjikini’
lalu berubah kembali namanya menjadi Yayasan Rumah Sakit PGI ‘Tjikini’ ini. Sosoknya
pria berdarah Batak yang selalu tampil energik menjelaskan panjang lebar kiprah
YK PGI Cikini. Anggapan banyak orang yang menyangka bahwa YK PGI Cikini hanya
mengurusi rumah sakit saja tidak ditampik Amir.
"Memang
kalau dilihat dari sejarahnya RS ada lebih dulu," ungkapnya. Setelah pihak
rumah sakit diakones Belanda menyerahkan RS itu ke DGI sekarang PGI, DGI
berusaha agar RS mempunyai status yang jelas. Untuk maksud itu diserahkan SK No 297/M/P/60
tertanggal 27 Juli dan memberi kuasa kepada Mr G. Silitonga (sekretaris I), Dr.
F. Patiasina (sekretaris II) dan Mr. D Tahitoe (Bendahara) bertindak atas nama
DGI “Tjikini” berhubungan dengan notaris untuk mendirikan suatu Yayasan yang
memberi status hukum kepasa RS DGI “Tjikini”. Dengan akte Notaris Eliza Pondaag
No 97 tertanggal 24 September 1960 didirikanlah Yayasan RS DGI “Tjikini” yang
diumumkan dalam tambahan berita negara RI tanggal 24 Januari 1962.
Perubahan nama dari DGI menjadi PGI dalam SR PGI X
tahun 1984 di Ambon dengan demikian nama yayasan pun mengalami perubahan pula menjadi
yayasan Kesehatan PGI Cikini (YK PGI) Cikini. Dalam perjalanan yang panjang
pihak Yayasan terus mengalami penyempurnaan termasuk penyesuaian dengan
undang-undang Yayasan terbaru. Dengan memenuhi persyaratan organ-organ yayasan.
Seperti adanya pembina, pengurus, pengawas dan juga pelaksana.
Sekarang ini, YK PGI Cikini membawahi empat direktorat, pertama Rumah sakit PGI Cikini itu
sendiri. Kedua direktorat pelayanan Kesehatan
Masyarakat (Kesmas) RS PGI Cikini. Ketiga
direktorat membawahi Akademi Perawatan RS PGI Cikini (Akper RS PGI Cikini). Kempat direktorat Pembinaan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia RS PGI Cikini ( PPSDM RS PGI Cikini). Masih
ada satu lagi lembaga yang kedudukkannya hampir setara dengan direktorat yang Komisi
Sosiomedik. Fungsinya mengkaji
tentang seberapa lama pasien yang mendapat bantuan pengobatan dan perawatan. Komisi
Sosiomedik ini tugasnya mencarikan donatur bagi pasien yang tidak mampu. "Semua
direktorat dibawah YK PGI Cikini semua muaranya bidang kesehatan," jelas mantan
ketua GAMKI ini.
Dari empat
direktorat tersebut Yayasan Kesehatan PGI Cikini menjadi yang terbesar karena mampu
mempekerjakan seribuan orang. Tentu ini
sebuah prestasi yang tidak main-main bagaimana mengurusi seribu orang karyawan
dan pegawai. Namun demikian Amir mengatakan sampai saat ini keuangan YK PGI
selalu eksis dan tak pernah mengalami defisit. Bahkan ketika krisis moneter 1998
itu dimana banyak rumah sakit yang krisis mengalami minus keuangan. "RS
PGI mengalami surplus lho waktu itu," saksi jemaat di HKBP Sudirman itu.
Melihat kontribusi yang besar dari YK PGI Cikini
ini tentu untuk tetap menjaganya stabil bukan perkara yang mudah. Namun kerja
keras semua pihak yang selaras dengan tujuan
YK PGI melayani kesehatan yang
memuliakan Allah, maka semua stake holder
bersepakat ingin membuat masyarakat hidup sehat. Dengan demikian kehadiran YK PGI bisa dirasakan oleh
masyarakat bukan saja umat di naungan gereja-gereja PGI tetapi masyarakat
secara menyeluruh. "Semua bisa berobat ke sini tidak hanya jemaat gereja yang tergabung
PGI," tegas Amir L Sirait yang baru saja meluncurkan buku.
0 komentar:
Posting Komentar