Rasa takut memang ada disetiap
orang tanpa terkecuali. Entah itu takut gagal, takut kegelapan dan takut kena
marah atau takut tak mendapat jodoh ha ha. Dari perasaan takut itu kadang
membuat kita kehilangan akal bahkan mengalahkan iman dan percaya. Makanya Tuhan
Yesus banyak sekali mengatakan jangan takut dalam firmanNya. Berapa ya
jumlahnya kata jangan takut itu he he lupa tanya aja deh pak pendeta berapa
kali ya pak.. kata-kata jangan takut dari Tuhan Yesus. Kalau ngga salah lho ya
sebanyak hari dalam satu tahun bener ngga ya ha ha…
Terlepas dari berapa banyak Tuhan
Yesus mengatakan jangan takut pada murid-muridnya termasuk saya dan anda ha
ha.. percis kotbahnya pak pendeta diakhir kotabh aja he he. Artinya bahwa
manusia itu selalu diliputi ketakutan alias kekhawatiran. Kenapa bisa jadi rasa
takut itu akibat dosa dengan merujuk kisah Adam ketakutan mendengar
langkah-langkah Tuhan di Taman Eden .
Akibat dia melanggar perintah Tuhan kasarnya inilah awal pemberontakan manusia
kepada sang Khaliknya. Apa mungkin dari situ ya awalnya rasa takut itu, ya pasti itu he he kata siapa…
Dijahilin Anak
Cerita rasa takut seperti yang dialami seorang ibu sebut saja ibu Tata. Ibu
tiga anak ini memang boleh dibilang kelewatan ketakutannya. Sekalipun di rumah
sendiri kalau mau ke kamar mandipun harus dijagai. Apalagi ibu Tata ini
rumahnya bertingkat kebetulan kamar mandinya di lantai atas. Sehingga kalau mau
mandi terutama malam minta di temenin. Padahal kalau ditanya kenapa takut ibu
Tata itupun ngga bisa kasih jawab, paling-paling jawabnya ya takut aja ha ha...
emang dasar. Takut tak beralasan.. he he, siapa bilang bisa jadi takut
kesepian ha ha…eh bukan ding takut karena sepi kalie.
Makanya bu jangan suka lihat felem
horor… jadi takut khan. Nah ada kejadian suatu sore kira-kira jam 19-an ibu
Tata minta ditemenin anak lelakinya yang masih sekolah minggu. Sementara ibu
Tata ini rajin anterin anaknya sekolah minggu juga sehingga lagu-lagu yang
diajarkan di sekolah minggupun kadang ikut-ikutan dinyanyiin. “Nak jangan
kemana-mana ya temenin ibu dulu,” kata ibu Tata berpesan pada anaknya. Dan ibu Tatapun masuk kamar mandi. Anaknya
duduk di luar sembari nungguiin. Biasa sembari gebyar-gebyur bu Tatapun
bersenandung I’m not afraid dan dinyanyikan berulang-ulang. Anaknya sebut saja
Tato dari luar senyam senyum. “Bener nich ibu I’m not afraid,” bisiknya dalam
hati. Karena nyanyian itu terdengar sember dan berulang-ulang akhirnya Tato
muncul ide jahil he he. Pelan-pelan Tato beringsut dari kursinya dan
berjingkat-jingkat turun ke bawah.
Dibiarkan ibunya yang penakut itu mandi sendirian di atas. Tanpa menyadari
kalau ditinggal anak laki-lakinya, karena tak sadar ibu Tatapun tetap bersenandung
aku I’am not afraid artinya saya tidak takut itu ha ha.
Marah Bercampur Geli
Setelah dirasa selesai membersihkan badan, ibu Tata keluar dari kamar
mandi. Namun dilihatnya anaknya Tato sudah tidak ada lagi. Sadar akan
kesendiriannya ibu Tata teriak, “Tato kemana kamu”. Mendengar panggilan ibunya
itu Tato langsung naik ke atas dan bertanya kenapa? “Dasar suruh nemenin ibu
malah ninggalin” teriaknya setengah marah. Tanpa berdosa Tato menjawab, “ Lho
katanya ibu tidak takut”. Ibu Tata masih bersungut gimana tidak takut makanya
ibu minta diteminin, kok malah ninggalin. Cerocosnya. Tatopun masih tenang tapi
tadi ibu bilang saya tidak takut. Sang ibu tambah marah. Namun dengan santai
coba ibu inget di kamar mandi tadi ibu kan bilang I’m not afraid itu artinya
kan aku tidak takut kan... jelasnya tersenyum. Karena ibu tidak takut makanya
Tato tinggal.
Mendengar jawaban anaknya itu ibu ini baru sadar. Oh iya ya bener juga tadi
nyanyiannya kan aku tidak takut ya he he,. Tapi dasar orang tua yang ngga mau
kalah sama anaknya. Dengan entengnya di jawab, “Itu kan cuma nyanyian aja,”
sambil menahan rasa geli. Karena diam-diam mengakui bahwa anaknya memang benar
kalau sudah tidak takut kenapa minta ditemenin he he... hati-hati makanya bagi
para ibu jangan remehkan anak-anak sekarang akalnya sudah panjang-panjang ha
ha .. akal kok panjang mbok banyak gitu he he terserah aja deh apa
yang mau bilang ha ha...
0 komentar:
Posting Komentar